Kotabumi (lampost.co)–Kabupaten Lampung Utara mengalami surplus beras berkisar antara 3.000-4.000 ton. Hal itu terjadi karena kebutuhan beras lebih sedikit dibandingkan dengan hasil panen selama periode berjalan, sehingga ada kelebihan panen dari petani.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Lampura, Ilham Akbar, mengatakan terjadi surplus beras di wilayah Kabupaten Lampung Utara sampai periode September 2023.
Dengan kisarannya antara 3.000 – 4.000 ton,dengan demikian dipastikan kabupaten tersebut tidak akan mengalami kelangkaan stok beras.
“Kalau untuk stok di lapangan mudah-mudahan tidak terkendala,sebab daerah kita mengalami surplus beras,” ujarnya kepada Lampost.co, Minggu, 8 Oktober 2023.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Lampura, Tommy Suciadi, menambahkan luasan tanaman padi yang dipanen sampai September 2023 mencapai 7.500 ha.
“Periode panen padi tahun ini selama periode April- September 2023, dengan luasan padi mencapai 7.500 hektar,” tambahnya.
Dengan luasan tanaman padi padi tersebut hasil panen petani di Lampung Utara mencapai 37.500 ton, dengan kebutuhan masyarakat sekitar 33.500-34.500 ton, atau kelebihan antara 3.000-4.000 ton tahun ini.
“Jumlah Itu sampai bulan ini ya, kalau ke depan ada panen lagi bisa jadi bisa bertambah,” terangnya.
Merujuk data DTPH Lampura, total ada 867 hektar sawah yang berpotensi mengalami kekeringan pada musim tanam (gogo) sampai dengan September 2023. Dari jumlah tersebut padi dapat diselamatkan (panen), berjumlah 105 ha.
Dengan rincian, mengalami kerusakan ringan (470 ha), sedang (176) dan berat (111). Yang tersebar di beberapa kecamatan disana, seperti di Abung Timur (476), Abung Surakarta (275), Abung Tinggi (45), Hulu Sungkai (2) dan Bunga Mayang (3).
“Kalau prediksi, hujan akan mengalami puncak di Februari 2024. Tapi mulai bulan depan diprediksi akan mulai hujan, jadi kita berharap kedepan hasil produksi padi dapat meningkat,” pungkasnya.
Nurjanah