Pringsewu (Lampost.co)–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pringsewu mencatat ada 134 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya pada periode Januari-Oktober 2023. Jika dibandingkan tahun 2022 pada periode yang sama, terjadi penurunan kasus.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu, Herlambang Sukendar mengatakan pada periode Januari-Oktober 2022 tercatat ada 249 kasus DBD yang menjangkit.
“Jika dibandingkan dengan tahun 2022 ada penurunan kasus DBD, yaitu berkurang 115 kasus,” ujar dia saat dikonfirmasi Lampost.co pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Herlambang mengatakan dari ratusan kasus yang menjangkit itu, tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sementara berdasarkan data, kasus DBD terbanyak tercatat berasal dari Puskesmas Ambarawa yaitu 43 kasus.
“Sedangkan untuk Puskesmas Pagelaran terdapat 5 kasus, Bumiratu 2 kasus, Pringsewu 25 kasus, Sukoharjo 1 kasus, Banyumas 6 kasus, Adiluwih 0 kasus, Gadingrejo 35 kasus, Wates 9 kasus, Pardasuka 2 kasus, Fajarmulya 1 kasus, Rejosari 3 kasus, dan Bandung Baru 2 kasus,” kata dia.
Adapun antisipasi yang dilakukan Dinkes Pringsewu yakni dengan menerapkan PSN 3 M+, pembagian abate, G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik), foging focus pada daerah yang ditemukan kasus DBD bila hasil PE ditemukan jentik di sekitar rumah penderita.
“Bila kami temukan jentik di sekitar rumah penderita DBD, Dinkes Pringsewu segera mengambil langkah cepat yaitu Foging diarea tersebut,” ungkapnya.
“Dan kepada Aparat Pekon kami harapkan dapat bekerjasama untuk menggerakan dan memberdayakan masyarakat dalam kegiatan PSN. Mengingat sebentar lagi sudah mulai masuk musim penghujan,” ujarnya.
Putri Purnama