Bandar Lampung (Lampost.co) — Guru adalah seorang pendidik dengan tugas utama mengajar, mengarahkan, melatih, membimbing, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dalam rangka mempersiapkan generasi penerus bangsa.
Pemerhati Pendidikan, M Thoha B Sampurna Jaya menilai di hari guru yang sudah memasuki tahun ke-78 ini, kesejahteraan guru masih menjadi permasalahan yang sama dari waktu ke waktu.
Padahal kata dia, terlepas dari kualitas pembelajaran yang para guru honorer lakukan, namun pengabdian dan dedikasi yang dikerjakan haruslah mendapat apresiasi yang sama dengan guru lainnya yang sudah berstatus PNS.
Secara kasat mata, Thoha menyebut, para guru honorer tidak jauh berbeda dengan guru tetap, bahkan mengenakan seragam Aparatur Sipil Negara layaknya seorang guru tetap. Hal tersebut menurutnya sangat menyalahi aturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Sebab secara fakta, kata Thoha, pada realitasnya para guru honorer justru berstatus pengangguran terselubung. Dan pada umumnya, mereka menjadi tenaga sukarela demi diangkat menjadi calon Aparatur Sipil Negara melalui jalur honorer ataupun sebagai penunggu peluang untuk lulus tes calon Aparatur Sipil Negara PPPK.
“Sering kali mereka digaji secara sukarela dan bahkan di bawah gaji minimum yang telah ditetapkan secara resmi,” kata Thoha, Senin, 27 November 2023.
Suka tidak suka, diakui atau tidak diakui, kata Thoha, kehadiran guru sampai saat ini merupakan media untuk meningkatkan kualitas manusia. Oleh karena itu ia berharap sektor pendidikan bukan hanya dijadikan sebagai slogan belaka, tapi betul-betul mendapatkan perhatian yang serius oleh para pengambil kebijakan. “Sehingga pendidikan ini benar-benar menjadi jembatan menuju masa depan,” tuturnya.
Lebih lanjut Akademisi FKIP Unila ini juga menyebut, pendidikan Indonesia sampai dengan saat ini masih berkutat pada hal-hal yang bersifat administratif dan mengkesampingan nilai akademik yang seharusnya menjadi hal yang substansial.
“Padahal jika berbicara tentang Indonesia Emas 2045 itu tidak lama lagi. Kalau kita masih berputar pada semacam ini kita akan selalu tetap tertinggal. Sehingga memang perlu ada kebijakan yang dilakukan secara berkesinambungan,” ujarnya.
Ricky Marly