Menggala (Lampost.co) — Pelaku perundungan (bullying) di SMP Negeri 2 Tulangbawang Barat (Tubaba) masih belum mendapatkan sanksi. Pemberian hukuman diklaim masih dalam proses.
Kepala Sekolah SMPN 2 Tubaba, Sri Mustika, mengaku pihaknya saat ini mempersiapkan sanksi bagi para pelaku yang terlibat dalam kasus perundungan.
“Ini lagi proses,” kata Sri, kepada Lampost.co, Senin, 20 November 2023.
Senada, Kepala Dinas Pendidikan Tubaba, Budiman Jaya, menjelaskan proses pemberian sanksi terhadap pelaku yang terlibat dalam kasus perundungan salah satunya dari siswa SMPN 2 Tubaba sedang dilakukan. “Belum final,” kata Budiman.
Sebelumnya diberitakan, perundungan sesama siswa di wilayah Kecamatan Tumijajar, Tubaba, itu viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 1 menit 55 detik, terlihat seorang siswa dianiaya rekannya. Adegan penganiayaan itu ditonton sejumlah siswa lainnya yang berada di lokasi.
Dalam video itu, lokasi perundungan tampak terjadi di lapangan basket dan terjadi antar pelajar SMP.
Mulanya terlihat seorang siswa berdiri di dekat tiang ring basket. Kemudian seorang siswa mengenakan dasi tampak didorong pelajar lain yang menjadi korban perundungan.
Korban terlihat beberapa kali mendapatkan pukulan dan tendangan di bagian kepala hingga tersungkur ke tanah. Korban tampak hanya pasrah dan melindungi wajahnya dari tendangan pelaku.
Siswa lain yang berada di lokasi hanya menertawai perundungan itu. Melihat korban tersungkur, siswa lainnya akhirnya memisahkan keduanya.
Sementara, atas aksi itu keluarga pelaku dan korban sepakat menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.
Effran Kurniawan