Kotaagung (Lampost.co) — Bangunan SDN 2 Tirom, Kecamatan Pematangsawa, Tanggamus, salah satu sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, gedung tempat 76 siswa dari dua dusun itu hanya berupa gedung semi permanen dan beralas tanah.
Sekolah di Dusun Tirom Sugiwaras, Pekon Tirom itu memiliki tiga kelas yang hanya dibatasi dengan dinding papan dan atap seng tua.
“Gedung papan memprihatinkan. Sudah sedikit diperbaiki di bagian atap dan dinding. Tapi, namanya bangunan tua selalu ada rusaknya,” kata Kepala Sekolah SDN 2 Tirom, Lukman, Minggu, 15 Oktober 2023.
Menurutnya, gedung sekolah itu bangunan sejak 1993 dengan status sekolah perintis. Kemudian, pada 2013 baru berubah menjadi sekolah negeri. Namun, perubahan status itu tidak diiringi renovasi fasilitas.
Sekolah itu memiliki dua gedung dengan enam lokal kelas dan satu ruangan kantor. Salah satu gedung itu baru dibangun pada 2016. Sedangkan bangunan lainnya belum dilakukan perbaikan sejak 1993.
Para siswa yang belajar itu penduduk dari dua dusun sekitar, yaitu Dusun Sugiwaras dan Tirom Jaya dengan total memiliki 170 kepala keluarga. Siswa yang pergi ke sekolah juga ada yang menempuh jarak hingga 3 km berjalan kaki.
“Penduduk sekitar sebagai petani dan rata-rata bermukim di kebun masing-masing,” ujarnya.
Dia berharap, SD yang diandalkan bagi dua dusun itu dapat diperbaiki. Sebab, bangunan saat ini cukup membahayakan siswa. “Kalau ada angin kencang atap seng sering lepas dan takutnya menimpa mereka. Apalagi saat hujan, air masuk ke kelas dan becek,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala SPLP Kecamatan Pematangsawa, Barlian, mengatakan pihaknya berkali-kali mengajukan proposal renovasi gedung sekolah tersebut. Namun sampai saat ini belum mendapat bantuan.
“Bahkan Kepala Dinas Pendidikan Tanggamus sudah datang dan meninjau langsung ke SDN 2 Tirom tahun lalu. Tapi, tetap saja belum ada bantuan anggaran renovasi sampai saat ini,” katanya.
Effran Kurniawan