Metro (Lampost.co) — Sebanyak 51 kader PW IPNU IPPNU Provinsi Lampung mengikuti workshop jurnalistik yang berlangsung di Universitas Ma’arif Lampung (Umala), Metro, Sabtu, 14 Oktober 2023.
Dalam workshop jurnalistik kali ini, Asisten Redaktur Lampung Post, Nur Janah menjadi pemateri untuk memberikan edukasi penulisan berita.
Nur Jannah mengatakan, dengan mengikuti workshop tersebut, para mahasiswa diharapkan dapat memahami kode etik jurnalistik. Mulai dari wawancara, yang meliputi beberapa tahap seperti wawancara langsung maupun tidak langsung. “Dalam wawancara tidak boleh bertele-tele. Itu akan membuat narasumber jenuh dan malas untuk berkomunikasi dengan jurnalis,” kata dia.
Dia menambahkan, pemahaman berita merupakan sesuatu informasi aktual yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar atau karena ia dapat menarik perhatian bagi para pembaca. “Berita itu selain faktual dan terkini, harus mementingkan suatu laporan yang menarik dan penting. Itu nanti akan menjadi daya tarik agar pembaca lebih menyukai hasil karya tulis tersebut,” kata dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan cara penulisan berita ada berbagai jenis. Contohnya, berita langsung, berita khas, berita mendalam dan berita investigasi. “Dalam menjalankan proses liputan investigasi itu harus mementingkan keamanan diri. Contoh, saat membongkar praktik-praktik ilegal ataupun hal-hal yang menyimpang pewarta harus selembut mungkin agar identitas sebagai wartawan tidak diketahui,” kata dia.
“Teknik menulis berita itu konsepnya piramida terbalik. Tampilkan hal-hal yang penting di bagian atas berita. Ketika kita membaca berita di awal atau paragraf pertama adalah hal yang paling penting,” kata dia.
Kemudian, judul berita setidaknya 3-7 kata saja, mudah untuk dipahami, menarik, ringkas dan padat. Itulah yang paling diminati oleh para pembaca. “Yang paling utama itu bisa menghindari kalimat singkatan yang belum ramah didengar oleh masyarakat,” kata dia.
Selanjutnya, pemahaman teras berita, yang merupakan intisari seluruh berita. Itu biasanya ada di alenia atau paragraf pertama setelah judul. “Pertimbangan teras berita yang condong pada suatu peristiwa yang sedang diangkat. Pada lead ini, kita bisa memahami apa yang dimaksud dari berita itu,” kata dia.
Kemudian ada tubuh berita, fungsi utama tubuh berita merupakan pendukung yang akan dikemukakan dalam teras berita. Sehingga, berita memenuhi unsur 5W+1H. “Tubuh berita ini merupakan tempat seluruh informasi yang dijelaskan dengan detail. Sertakan juga pernyataan dari narasumber berupa kalimat kutipan dari narasumber,” kata dia.
“Pada penutup ini merupakan berita yang paling dianggap tidak penting. Dimana, jika pada paragraf tersebut dihapus tidak akan menghilangkan makna ataupun isi dari suatu berita,” kata dia.
Deni Zulniyadi