Kotaagung (Lampost.co)–Kasus penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kabupaten Tanggamus periode Januari-Juli 2023 yang masuk dalam kategori pneumonia tercatat 26 kasus. Sedangkan katagori atau golongan batuk bukan pneumonia mencapai 14.059 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tanggamus, Bambang Sutejo mengatakan angka itu merupakan akumulasi dari laporan seluruh puskesmas di wilayahnya. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker agar tidak terserang ISPA.
“Penyakit ISPA merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan seperti flu biasa, influenza, sinus, dan radang tenggorokan. Gejala yang ditimbulkan seperti batuk, pilek, disertai dengan demam,” kata dia kepada Lampost.co pada Senin, 4 Sebtember 2023.
Bambang menjelaskan, penyakit ISPA sangat mudah menular dan dapat menjangkit siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan ISPA yaitu lingkungan tempat tinggal, individu (umur, jenis kelamin dan berat badan lahir).
“Selain itu, faktor nutrisi, imunisasi, status sosial ekonomi, dan perilaku orang tua yang gemar merokok,” jelasnya.
Menurut Bambang, ISPA yang menjangkit anak-anak harus lebih diwaspadai. Sebab dalam keadaan komplikasi, penyakit ISPA pada anak menyebabkan paru-paru membengkak dan menghasilkan lendir yang menyebabkan batuk.
“Untuk mencegah terjadinya ISPA agar masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat, dan menghindari pemicu ISPA seperti menggunakan masker apabila beraktifitas diluar rumah karena sekarang musim kemarau dan banyak debu, dan menghindari asap rokok terutama anak anak yang masih rentan,” tandasnya.
Putri Purnama