Kalianda (Lampost.co)–Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lampung Selatan menyatakan bahwa mayoritas alasan pelajar putus sekolah di wilayahnya adalah keluarga yang tidak harmonis atau broken home.
Kepala Seksi Pendidikan dan Kurikulum Sekolah Dasar (SD) Disdik Lampung Selatan, Marsudi mengatakan alasan lain penyebab pelajar putus sekolah adalah diminta untuk bekerja dan membantu orang tua.
“Sedangkan untuk anak-anak putus sekolah tingkat SMP, situasinya hampir sama. Namun, ada juga yang telah menikah, sehingga mereka tidak melanjutkan pendidikan,” ujarnya kepada Lampost.co saat dihubungi. Jumat, 9 Juni 2023.
Berdasarkan data Disdik Lampung Selatan, jumlah anak putus sekolah pada tingkat SD berjumlah 17 orang. Seedangkan untuk tingkat SMP mencapai 52 orang.
“Data ini didasarkan pada absensi mereka yang tidak hadir saat ujian tanpa alasan yang jelas. Akibatnya, saat kelulusan diumumkan, mereka dinyatakan tidak lulus atau drop out,” jelas Marsudi.
Marsudi mengatakan Disdik Lampung Selatan telah melakukan berbagai cara untuk menekan angka putus sekolah di wilayahnya. Salah satunya yakni memerintahkan pihak sekolah untuk mendatangi kediaman orang tua pelajar yang tidak bersekolah lagi.
“Namun, terkadang keberadaan mereka tidak diketahui lagi. Bahkan, beberapa di antaranya telah bekerja untuk membantu orang tua mereka,” katanya.
Disdik Lampung Selatan meminta kepada seluruh warganya yang hendak melanjutkan sekolah, agar segera mengikuti program kejar paket atau ujian paket.
“Kami menganjurkan kepada anak-anak yang putus sekolah dan masih berada di Lampung Selatan untuk melanjutkan pendidikan melalui program kejar paket A bagi anak-anak tingkat SD, dan paket B bagi anak-anak tingkat SMP,” kata Marsudi.
Putri Purnama