Bandar Lampung (Lampost.co)– Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung menggandeng stakeholder, akademisi, mahasiswa, dan perwakilan masyarakat dalam penyusunan Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Lampung 2025-2045 melalui Forum Konsultasi Publik (FKP) yang diselenggarakan di Hotel Novotel Bandar Lampung pada , Selasa, 31 Oktober 2023.
Kepala Bappeda Lampung, Mulyadi Irsan, menyebut arah RPJPD Lampung dirancang peka modernisasi dan berkelanjutan. Dia berharap partisipasi publik dalam penyusunan Ranwal RPJPD dapat memberi pandangan guna mencapai strategi yang efektif dan tepat sasaran.
“Arah pembangunan harus mengedepankan kemampuan yang lebih cepat untuk mengadaptasi kemajuan teknologi, penentuan kebijakan yang adaptif, dan sejalan dengan pembangunan ramah lingkungan,” ujarnya dalam agenda tersebut, Selasa, 31 Oktober 2023.
Beberapa megatren global atau tantangan pembangunan Provinsi Lampung dalam jangka waktu dua puluh tahun kedepan antara lain geopolitik dan geoekonomi, demografi global, pemanfaatan luar angkasa, perubahan iklim, peningkatan persaingan pemanfaatan sumber daya alam, penduduk kelas menengah, perubahan keuangan internasional, peningkatan peran perdagangan internasional, peningkatan urbanisasi dunia, dan disrupsi teknologi.
Salah satu isu pembangunan yang disorot Bappeda adalah jumlah penduduk. Besarnya jumlah penduduk Lampung memiliki potensi yang cukup besar terhadap jumlah tenaga kerja dan sumber daya manusia (SDM) juga potensi pasar domestik bagi perekonomian.
“Bonus demografi, penduduk usia produktif berperan penting sebagai pelaku utama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Oleh karena itu, diperlukan langkah transformasi dari berbagai sektor melalui perencanaan yang inklusif. Hal ini agar RPJPD Lampung relevan dan tepat untuk kebutuhan pembangunan saat ini maupun dua puluh tahun kedepan.
“Kita harus melakukan transformasi, bukan hal-hal biasa saja agar membawa Lampung sejalan dengan apa yang disusun pemerintah pusat,” kata dia.
Fokus transformasi Provinsi Lampung dalam pembangunan daerah yakni pada sisi sosial, ekonomi dan tata kelola. Landasan transformasi itu diwujudkan melalui misi keluarga berkualitas, pemuda tangguh, masyarakat religius dan berbudaya, serta kehidupan yang demokratis dan menjunjung tinggi supremasi hukum.
Sementara kerangka implementasi transformasi terdiri dari pemerataan dan pengembangan wilayah, sarana prasarana berkualitas dan berkelanjutan, serta kesinambungan pembangunan.
“Perlu strategi dan inovasi yang lebih liar (optimis dan berani dengan target). Mari wujudkan visi mandiri, maju, dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Adapun tahapan pembangunan RPJPD yakni pada 2025-2029 fokus pada penguatan landasan transformasi pembangunan, 2030-2034 percepatan transformasi pembangunan, 2035-2039 pemantapan transformasi pembangunan, dan 2040-2045 perwujudan visi pembangunan. (CR3)
Nurjanah