Bandar Lampung (Lampost.co) — Untuk menekan angka putus sekolah di Bandar Lampung, Pemerintah setempat memberikan beasiswa kepada 1.000 calon peserta didik kurang mampu.
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, terdapat 15.965 pelajar dari SD, SMP, hingga SMA/SMK di Lampung mengalami putus sekolah sepanjang Januari hingga Juni 2023.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Lampung, Bandar Lampung sendiri menduduki urutan ketiga terbanyak yang putus sekolah. Terdapat 1.601 anak putus sekolah di Bandar Lampung, setelah Lampung Selatan 1.974 anak dan Lampung Tengah mencapai 2.172 anak.
“Insya Allah 1.000 beasiswa ini akan kami tambah, kalau rejeki banyak. Karena beasiswa ini merupakan strategi untuk siswa tidak putus sekolah,” kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Senin, 12 Mei 2023.
Untuk program bina lingkungan (biling) jenjang SMA, Eva mengatakan sudah diambil alih oleh provinsi, sehingga pemkot tidak ada kewenangan dan membuat 1.000 beasiswa. “Tadinya banyak anak putus sekolah, mereka mau sekolah semuanya (karena program biling). Sekarang diambil alih oleh Pemprov Lampung kami tidak bisa berbuat apa-apa,” ungkapnya.
Ia berjanji, apabila ada calon peserta didik yang kurang mampu berprestasi akan dikuliahkan gratis oleh Pemkot Bandar Lampung. “Kami berikan juga beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan kurang mampu untuk lanjut S1. Jadi semua kami berikan fasilitas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, mengatakan program biling hingga kini masih ada. “Untuk tahun ini kuota biling SMP minimal 30 persen. Artinya boleh lebih dari itu tergantung dengan kondisi sekolah, yang menerima siswa di sekolahnya,” kata Mulyadi.
Mulyadi menjelaskan, anak yang mendapatkan program billing tidak diberikan uang saku setiap bulannya, akan tetapi anak tersebut diberikan semua fasilitas sekolah gratis. “Seperti diberikan pakaian atau seragam sekolah, lalu tidak lagi membayar iuran komite atau SPP,” kata dia.
Deni Zulniyadi