Bandar Lampung (Lampost.co) — Peneliti sekaligus akademisi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung (Unila), Samsul Rizal menilai program giat tanam kedelai yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung perlu didukung dengan hasil-hasil riset mengenai pemanfaatan kedelai.
Pasalnya menurut Samsul, hasil riset diperlukan untuk memetakan kualitas dari pada kedelai lokal yang nantinya akan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di masyarakat.
“Berdasarkan riset, sejauh ini ada enggak orang yang sudah melakukan riset menggunakan kedelai lokal untuk produksi? Karena selama ini mereka menggunakan kedelai impor. Jadi kedelai lokal secara kualitas harus mampu bersaing dengan kedelai impor,” kata Samsul, Senin, 5 Juni 2023.
Selain harus bersaing secara kualitas, harga dari pada kedelai lokal juga menurutnya harus lebih murah dibandingkan kedelai impor. Sebab jika terlalu mahal, ada kecenderungan bagi para pelaku usaha untuk lebih memilih kedelai impor dengan sudah jelas kualitasnya.
“Selain itu, tentu ketersediannya harus memenuhi kebutuan. Sebab jika nanti masyarakat sudah banyak beralih ke kedelai lokal, kemudian ketika keterbutuhan itu tidak terpenuhi, maka akan berpengaruh pada harga, jika barangnya sedikit, harganya bisa naik,” jelas dia.
Pemerintah dalam hal ini juga menurut Samsul harus memberikan jaminan bagi para petani dalam hal penyerapan hasil produksi. Sehingga penanaman kedelai secara massal ini dapat diimbangi juga dengan daya serap yang tinggi dari masyarakat.
“Dalam hal ini pemerintah perlu mendukung serta memberikan keyakinan kepada para petani dan pihak-pihak yang biasa menggunakan kedelai impor untuk beralih kepada kedelai lokal. Sehingga daya serap kedelai lokal akan termanfaatkan,” ucapnya.
Ricky Marly