Menggala (Lampost.co)–Pemerintah Daerah Kabupaten Tulangbawang menggelar Gerakan Pangan Murah untuk menjaga kestabilan pasokan serta harga, sehingga terjangkau oleh masyarakat.
Pj Bupati Tulangbawang Qudratul Ikhwan melalui Asisten ll Pahada Hidayat mengatakan, Gerakan Pangan Murah digelar untuk membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan pasokan pangan dan stabilitas harga kebutuhan pokok di tingkat produsen maupun konsumen.
“Program ini sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi pangan di Kabupaten Tulangbawang,” kata Pahada Hidayat saat membuka Gerakan Pangan Murah di Kampung Trimakmur Jaya, Kecamatan Menggala Timur, Rabu, 18 Oktober 2023.
Dia menjelaskan, program Gerakan Pangan Murah telah dua kali digelar. Kegiatan serupa pertama kali dilaksanakan di Kampung Kahuripanjaya, Kecamatan Banjarbaru, 26 Juni 2023 lalu.
Program itu dilakukan terutama di wilayah yang mengalami atau berpotensi terjadi gejolak pasokan dan harga pangan serta di wilayah yang tingkat inflasi pangan relatif tinggi.
Dalam pelaksanaan program ini, lanjut dia, terdapat sejumlah kebutuhan pokok dijual dengan harga dibawah pasaran. “Untuk kebutuhan pokok yang tersedia dalam program Gerakan Pangan Murah seperti beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, telur, cabai, bawang, produk olahan pangan,” katanya.
Dia berharap, program itu dapat memberikan dampak positif dalam meringankan beban kebutuhan pokok masyarakat.
“Kegiatan Gerakan Pangan Murah ini, diharapkan dapat menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, meningkatkan keterjangkauan dan daya beli masyarakat serta dapat mendukung upaya pengendalian inflasi,” ujar Pahada.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulangbawang Hariyanto menjelaskan, komoditas pangan yang disediakan dalam program yakni 4 ton beras medium (beras SPHP), 500 kg beras premium Bulog, 300 kg gula pasir kemasan, 200 kg tepung terigu, 200 liter minyak goreng MGK, dan 200 liter minyak goreng MinyaKita.
Kemudian, 100 kg telur ayam ras, 100 kg cabai merah, 150 kg cabai rawit, 200 kg bawang merah, 200 kg bawang putih, beberapa sayuran, dan produk olahan pangan.
“Untuk harga telur dijual Rp24 ribu per kg, minyak goreng Rp14 ribu per liter, bawang merah Rp11 ribu per kg, bawang putih Rp30 ribu per kg, cabai merah Rp29 ribu per kg, dan beras Rp104 ribu ukuran 10 kg,” katanya.
Dalam pelaksanaan program itu, lanjut Hariyanto, terdapat sejumlah mitra terlibat karena menjadi pemasok barang bahan pangan yakni Perum Bulog KCP Menggala, pedagang, peternak ayam ras yang menjadi produsen telur, dan Kelompok Wanita Tani Kampung Trimakmur Jaya.
Sri Agustina